BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG KENDARAAN
bermotor telah lama diketahui menjadi salah satu sumber polusi udara. Bahkan di banyak kota besar dunia, gas-gas beracun yang dikeluarkan jutaan knalpot, setiap harinya berpotensi menimbulkan masalah serius bagi kesehatan manusia. Belakangan sorotan tajam pun diarahkan kepada sepeda motor 2 tak yang dianggap sebagai penyebar polutan paling tinggi. Data Kementerian Lingkungan Hidup mencatat, polusi udara dari kendaraan bermotor angkanya cukup tinggi dan sudah melampaui ambang batas yang ditetapkan dalam PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Salah satu penyebabnya, di antaranya karena sistem pembakaran dalam mesin kurang sempurna dan bahan bakar yang bertimbal sehingga meninggalkan sisa-sisa pembakaran berbentuk polutan. Di dunia otomotif, dikenal beberapa teknologi mesin sumber tenaga kendaraan berbahan bakar bensin, yaitu 2 tak (dua langkah) dan 4 tak (empat langkah). Namun sejak dua dekade terakhir ini, beberapa negara maju telah menetapkan pembatasan penggunaan mesin 2 tak. Bahkan AS telah melarang penjualan sepeda motor 2 tak yang berkapasitas mesin 100cc ke atas sejak tahun 1985. Yang menarik untuk diketahui adalah seberapa besar perbedaan tingkat polutsi dari kedua teknologi mesin berbahan bakar bensin itu. Sebab, sebenarnya baik 2 langkah maupun 4 langkah, sebenarnya tidak benar-benar bersih dari gas polutan. Sebagai sistem yang membakar bensin pasti mengeluarkan sisa pembakaran. Di Kota Bandung, data hasil uji emisi belum terlalu lengkap. "Setiap tahun kami mengadakan uji emisi, tetapi baru kendaraan roda empat saja. Khusus untuk sepeda motor, kami sedang memodifikasi alatnya agar bisa sesuai dengan sistem pembuangan sepeda motor," kata Ayu Sukejah, dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, saat dihubungi Rabu (16/02). Ditambahkannya, untuk memodifikasi alat itu, BPLH Kota Bandung bekerja sama dengan Politeknik Bandung (Polban). Menurut catatan, Bank Dunia pernah mengadakan penelitian pada tahun 2001 yang hasilnya dipresentasikan dengan judul makalah "Urban Pollution from Two Stroke Engine Vehicles in Asia : Technical and Policy Options". Peneliti Jitendra Shah dan N. Harshadeep pada acara Regional Workshop on Reduction of Emission from 2-3 wheelers di Hanoi, Vietnam, pada bulan September 2001 ini mencatat, sepeda motor 2 tak merupakan penghasil emisi gas buang yang lebih tinggi dibanding empat tak. Data survei yang dilakukan pada beberapa negara Asia itu menunjukkan sepeda motor 2-tak menyumbang emisi hidrocarbon (HC) 5 gr/km. Sedangkan kendaraan roda dua yang memakai mesin 4-tak jauh lebih rendah, yaitu di bawah 1 gr/kg. Hasil yang senada pun tampak pada faktor emisi PM10. Bila sepeda motor 4 langkah hanya menghasilkan partikel di bawah 0,1 gr/km, maka sebaliknya mesin 2-tak menghasilkan emisi yang besarnya mencapai 0,5 gr/km. Hasil yang sama pun bisa dilihat pada laporan Southwest Research Institute tentang kadar emisi gas buang sepeda motor di AS. Data yang disajikan lebih lengkap karena membandingkan beberapa merek sepeda motor. Dari perbandingan dua mesin yang berkapasitas sama, terlihat bahwa 4 tak memang memiliki kadar polutan yang lebih rendah dibandingkan 2 tak. Sepeda motor Yamaha DT 100 dengan mesin 100 cc berteknologi 2 tak menghasilkan HC sebesar 3,8 gr/km. Kemudian gas carbon monoksida (CO) sebesar 10,5 gr/kg dan partikel partikulat 0,08 gr/kg. Sedangkan sepeda motor Honda SL 100 dari sisa pembakarannya menghasilkan HC 1,3 gr/km, CO 13,7 gr/km dan partikulat 0,02 gr/km.
Penyebab dari perbedaan sisa emisi gas buang ini adalah desain ruang bakar dan cara kerja dari masing-masing mesin. Rancangan mesin 4 langkah lebih kompleks dibandingkan mesin 2 langkah. Itu dibuktikan dengan pergerakan poros engkolnya untuk menghasilkan satu tenaga adalah 2 kali putaran. Sedangkan 2 tak cukup 1 putaran saja. Mesin 4 tak, dilengkapi dengan katup pada masing-masing sistem pasokan bahan bakar dan pembuangan gas buang, sehingga hampir tidak ada campuran udara dan bensin yang terbuang percuma ke saluran gas pembuangan (knalpot). Cara kerja ruang bakar 4 tak amat berbeda dengan 2 tak. "Kalau 4 tak, piston menghisap campuran udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar. Kemudian campuran gas bahan bakar ini dipadatkan dan dibakar sehingga menghasilkan tenaga," jelas sumber Otokir, yang bekerja sebagai teknisi senior di salah satu merek pabrikan motor Jepang. Selain itu, sistem pelumasan pun didesain tersendiri, yaitu oli disimpan dalam bak pelumas sehingga oli tidak tercampur dengan bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Kelebihan mesin empat langkah ini pembakaran pun hanya menghasilkan sedikit asap. "Sistem penyimpanan olinya dirancang terpisah. Itu membuat sisa pembakaran 4 tak tidak menghasilkan asap sepekat motor 2 tak," katanya. Mengapa 2 tak, menghasilkan asap buang yang lebih pekat? Karena lubang pasokan udara-bensin dan pembuangan mesin 2 tak tidak dilengkapi dengan katup. Proses pembakaran pun jadi kurang sempurna. Terutama pada saat langkah membuang sisa gas pembakaran, bersamaan dengan masuknya campuran bensin-udara ke ruang bakar. Dampaknya banyak gas murni yang belum terbakar pun ikut pula terbawa arus melewati lubang buang. Masalah lainnya adalah sistem pelumasan. Teknologi 2 tak memakai sistem oli yang menyatu dengan ruang pembakaran. Saat piston mengisap campuran bensin-udara, oli pun turut masuk. Fungsinya untuk melakukan
pelumasan komponen mesin seperti piston, ring piston dan setang seher.
Kondisi ini membuat sisa gas buang juga mengandung oli yang terbakar.
Dampaknya asap yang keluar lebih pekat dibandingkan mesin 4 tak. Malah
kalau tidak dirawat dengan baik, sering mengeluarkan asap putih yang ngebul.
Itulah yang membuat sepeda motor 2 tak dituding tidak begitu ramah
lingkungan. Bahkan juga dicap sebagai motor yang boros bahan bakar.
Meski begitu, mesin 4 tak juga tetap mengeluarkan sisa pembakaran
yang mengandung polutan. Apalagi kalau kurang dirawat dengan baik,
misalnya sil olinya bocor dan merembes ke ruang bakar, akibatnya ya "ngebul"
juga. Sebenarnya motor yang ramah lingkungan adalah kendaraan yang terawat
dengan baik, baik itu 2 tak, 4 tak atau mesin diesel.
Lemah dari sisi pembuangan, motor 2 tak memiliki kelebihan pada sisi
lain, yaitu beratnya yang ringan, menghasilkan tenaga yang besar dan hanya
memiliki sedikit komponen yang bergerak. Bagi pabrikan pun membuat 2 tak
lebih ekonomis karena biaya produksinya lebih sedikit, karena mesin bisa
dipasang pada rangka atau sasis yang ringan. Konsumen pun masih banyak
yang menyukai motor 2 tak, karena memiliki tarikan yang kencang dan mudah
perawatannya. Tidak heran jika sampai saat ini masih banyak konsumen,
terutama anak muda yang membelinya.
Bercermin dari adanya pembatasan motor 2 tak di beberapa negara maju,
memang sudah saatnya bagi Indonesia untuk menerapkan regulasi mesin ramah
lingkungan. Namun begitu kalau memang tersedia teknologi untuk meredam
emisi gas buang, lebih bijaksana pemerintah untuk mendorong pabrikan agar
mengusahakan sepeda motor 2 tak bisa mengeliminasi kekurangannya itu.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana sistem kerja mesin 2 Tak dan Mesin 4 Tak
- Apa keuntungan mesin 2 tak dan 4 Tak
C. Tujuan dan Manfaat
- Mengetahui sistem kerja mesin 2 Tak dan 4 Tak
- Mengetahui keuntungan mesin 2 Tak dan 4 Tak
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM KERJA MESIN 4 TAK
Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah
tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as,
dan satu putaran noken as (camshaft).
Langkah Isap
Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :
LANGKAH ISAP:
Bertujuan untuk memasukkan kabut
udara – bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga
mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang
terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas
(TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar
masuk ke silinder
3. Kruk As berputar 180 derajat
4. Noken As berputar 90 derajat
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke
silinder
LANGKAH KOMPRESI
Langkah Kompresi Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
4.Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
FINISHING PENTINGNYA — OVERLAPING
B. KEUNTUNGAN MESIN 4 TAK DENGAN MESIN 2 TAK
Di Era Globalisasi sekarang ini, kita pasti akan menjumpai banyak sekali alat transportasi baik roda dua, tiga, empat bahkan yang tidak beroda. Jika m\kita mengenal lebih jauh tentang alat transportasi saat ini pasti tidak luput dengan andil dari Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lebih –lebih kendaraan roda dua. Kendaraan roda dua seakan-akan bukan barang mewah lagi, banyak masyarakat yang merasakan dari dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Kita patut berterima kasih kepada Lenoir dan Otto yang menemuka mesin-mesin awal dari perkembangan kendaraan roda dua yang kita rasakan. Apakah anda mengetahui siapa sebenarnya penemu Mesin sepeda roda dua sehingga ada yang 2 tak dan ada yang 4 tak dan bagai mana sistem kerjanya? Entiene Lenoir yang lahir pada tahun 1822 dan meninggal dunia pada tahun 1900 adalah seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan motor bakar 2tak. Sedangkan August Otto yang hidup antara 1832 sampai 1891 adalah seorang berkebangsaan Jerman yang membuat cikal bakal ramainya industri Mobil, si penemu mesin 4tak. Pada tahun 1860, Otto mendengar kabar ada ilmuwan jenius yang bernama Leonir, yang mampu membuat mesin pembakar dengan dua dorongan putaran alias 2tak. Sayangnya mesin 2tak ini memakai bahan bakar gas. Otto menilai ini kurang praktis.”Kalau saja memakai bahan cair, pasti berdaya guna, karena ngga perlu musingin pembuatan gas”pikir Otto waktu itu. Otto kemudian menciptakan karburator, sayangnya ditolak lembaga paten, karena ada yang mendahului. Namun doski menyempurnakan mesin 2tak dengan 4 dorongan alias 4 langkah. Hasil ini dipatekan di Jerman pada tahun 1863. Mendapat formula tersebut. Lalu ia membuat mesin yang dibiayai oleh Eugene Langen. Konstruksi buatannya mendapatkan medali World Fair di Paris 1867. Dengan mengendus kesuksesan besar mereka berdua menggaet ilmuwan brilian Gottlieb Daimler untuk terus mengembangkan formulanya, hingga kini lahirlah beribu-ribu macam jenis kendaraan yang kita gunakan.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
4.Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken as mencapai 180 derajat
Langkah Kompres
LANGKAH TENAGA
Langkah Tenaga Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Langkah Tenaga Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat
Langkah Tenaga
LANGKAH BUANG
Exhaust stroke Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan. Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju knalpot
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)
Langkah Buang
FINISHING PENTINGNYA — OVERLAPING
Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada dalam
possisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya
hambatan dari kinerja mekanis klep dan inersia udara di dalam manifold, maka sangat
diperlukan untuk mulai membuka klep masuk sebelum piston mencapai TMA di akhir
langkah buang untuk mempersiapkan langkah hisap. Dengan tujuan untuk
menyisihkan semua gas sisa pembakaran, klep buang tetap terbuka hingga setelah
TMA. Derajat overlaping sangat tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat
mesin ini ingin bekerja.
Manfaat dari proses overlaping :
1. Sebagai pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhasut scavanging (pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses pemasukkan bahan-bakar
B. KEUNTUNGAN MESIN 4 TAK DENGAN MESIN 2 TAK
A. Mesin 4 TAK
a. Keuntungan:
- Karena proses pemasukan,
kompresi, kerja, dan buang
prosesnya berdiri sendiri-sendiri
sehingga lebih presisi, efisien dan
stabil, jarak putaran dari rendah ke
tinggi lebih lebar (500- 10000
rpm).
- Kerugian langkah karena tekanan
balik lebih kecil dibanding mesin
dua langkah sehingga pemakaian
bahan bakar lebih hemat.
- Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh
sirkulasi oli
- Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan
dan tekanan efektif rata-rata lebih baik
- Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah
b. Kerugian:
- Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih
sulit
- Suara mekanis lebih gaduh
- Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan
putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam
getaran.
c. Ciri-ciri umum 4 TAK:
- Gas buang tidak berwarna (kecuali ada kerusakan)
- Bahan bakar lebih irit
- Menggunakan satu minyak pelumas untuk melumasi ruang engkol, piston,
dinding silinder dan transmisi
Mesin 4 Tak
B. MESIN 2 TAK
a. Keuntungan :
- Proses pembakaran
terjadi setiap putaran
poros engkol, sehingga
putaran poros engkol
lebih halus untuk itu
putaran lebih rata.
- Tidak memerlukan
klep, komponen part
lebih sedikit, perawatan
lebih mudah dan relatif
murah
- Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan
gerakan yang halus
- Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama,
tenaga yang dihasilkan lebih besar
- Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar
b. Kerugian :
- Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah
tekanan kembali gas buang lebih tinggi
- Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara
ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
- Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul
panas
- Putaran rendah sulit diperoleh
- Konsumsi pelumas lebih banyak.
c. Ciri-ciri umum 2 TAK:
- Sistem pelumasannya dicampurkan kedalam bensin maka gas buang mesin dua
langkah bewarna putih
- Suara mesin lebih halus karena setiap dua langkah terjadi satu kali pembakaran
bensin
- Pemakaian bahan bakar lebih boros
- Menggunakan dua fungsi pelumasan yaitu untuk melumasi ruang engkol,
piston, dan dinding silinder serta untuk melumasi transmisi.
- Memiliki dua buah ring piston, yaitu ring kompresi pertama dan ring kompresi
kedua.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Siklus Kerja 2 Stroke :
1. Piston bergerak ke bawah krn ledakan pembakaran sekaligus menghisap
uap bensin & udara buat ledakan selanjutnya....trus olie samping ngasih
pelumasan ke piston & ruang bakar (makanya berasep)
2. Piston bergerak ke atas ngompres uap bensin tadi sekaligus nguras sisa
pembakaran disini letak intake valve sama exhaust posisinya beda, jadi bisa
ngisep sekaligus buang.... setelah itu busi mercikin api terus meledak
dech...
Seperti itu seterusnya... (hanya dalam 2 proses sudah terjadi energi)
B. Kalo 4 stroke :
1. Piston kebawah, ngisep uap bensin & udara ( intake valve kebuka, exhaust
ketutup).....
2. Piston neken keatas buat ngompres uap bensin + udara tadi (intake dan
exhaust valve ketutup), busi mercikin api trus meledak
3. Piston kebawah lagi karena ledakan tadi.
4. Piston bergerak keatas lagi dari sisa tenaga ledakan, sambil nguras gas sisa
pembakaran (intake valve ketutup, exhaust kebuka)... trus balik lagi ke
langkah 1 dan seterusnya.. (butuh 4 proses utk tercipta energi)
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini adalah jauh dari
sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang besifat membangun dari
pembaca guna perbaikan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://gudangilmu.org/2008/01/04/siklus-2-tak-mesin-diesel-part-2/
http://www.suzuki-2wheels.or.id/main/index.php?id=artikel&action=view&art=23
http://www.yamaha-vega.or.id/article.php?action=viewarticle&id=AR0810300001
http://klikauto.blogspot.com/2009/08/perbedaan-teknis-motor-2-tak-dan-4-tak.html
http://ratmotorsport.wordpress.com/2009/04/28/mengenali-cara-kerja-mesin-4-tak/
ABSTRAK
Di Era Globalisasi sekarang ini, kita pasti akan menjumpai banyak sekali alat transportasi baik roda dua, tiga, empat bahkan yang tidak beroda. Jika m\kita mengenal lebih jauh tentang alat transportasi saat ini pasti tidak luput dengan andil dari Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lebih –lebih kendaraan roda dua. Kendaraan roda dua seakan-akan bukan barang mewah lagi, banyak masyarakat yang merasakan dari dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Kita patut berterima kasih kepada Lenoir dan Otto yang menemuka mesin-mesin awal dari perkembangan kendaraan roda dua yang kita rasakan. Apakah anda mengetahui siapa sebenarnya penemu Mesin sepeda roda dua sehingga ada yang 2 tak dan ada yang 4 tak dan bagai mana sistem kerjanya? Entiene Lenoir yang lahir pada tahun 1822 dan meninggal dunia pada tahun 1900 adalah seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan motor bakar 2tak. Sedangkan August Otto yang hidup antara 1832 sampai 1891 adalah seorang berkebangsaan Jerman yang membuat cikal bakal ramainya industri Mobil, si penemu mesin 4tak. Pada tahun 1860, Otto mendengar kabar ada ilmuwan jenius yang bernama Leonir, yang mampu membuat mesin pembakar dengan dua dorongan putaran alias 2tak. Sayangnya mesin 2tak ini memakai bahan bakar gas. Otto menilai ini kurang praktis.”Kalau saja memakai bahan cair, pasti berdaya guna, karena ngga perlu musingin pembuatan gas”pikir Otto waktu itu. Otto kemudian menciptakan karburator, sayangnya ditolak lembaga paten, karena ada yang mendahului. Namun doski menyempurnakan mesin 2tak dengan 4 dorongan alias 4 langkah. Hasil ini dipatekan di Jerman pada tahun 1863. Mendapat formula tersebut. Lalu ia membuat mesin yang dibiayai oleh Eugene Langen. Konstruksi buatannya mendapatkan medali World Fair di Paris 1867. Dengan mengendus kesuksesan besar mereka berdua menggaet ilmuwan brilian Gottlieb Daimler untuk terus mengembangkan formulanya, hingga kini lahirlah beribu-ribu macam jenis kendaraan yang kita gunakan.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon